Minggu, 25 September 2011

Berawal dari sandal yang hilang


Berawal dari sandal yang hilang,
Membuat aku berpikir bahwa sebuah perbuatan yagn tidak baik yang pernah saya lakukan akan dibalas oleh Allah suatu saat kelak, apapun kesalahan saya, berappun besarnya kesalahan itu pasti akan mendapat balasan. Karena seadil-adilnya balasan adalah balasan dari Allah SWT.
Berawal dari sandal yang hilang,
Membuat aku belajar ikhlas (lagi), belajar untuk menerima rasa asam dan pahit kehidupan, belajar untuk selalu berpikit positif kepada Allah, karena Allah selalu memberikan sebuah hikmah dalam sebuah peristiwa. Dengan berpikir positif, saya bisa ikhlas dengan apa yang terjadi, saya bisa bersyukur kepada-Nya karena hanya sebuah sandal saja yang hilang, dan saya bisa bermuhasabah diri untuk lebih berhati-hati.
Berewal dari sandal yang hilang
Tetap terlihat lembut dan tenang, adalah sebuah hal yang terlaihat sulit di awal, tapi ketika dilakukan akan membuat hati kita lebih tenang dan orang lain yang melihat kita pun juga akan merasakan hal yang sama. Meskipun pada awalnya kita merasa belum bisa menerima kehilangan sesuatu yang kita miliki.

Bertemu dengan saudara yang "hilang"

Saya ingin berbagi tentang sebuah momen dimana saya sudah tidak merasa “sendiri” lagi di sini.
Malam itu tiba-tiba hape saya berbunyi, ternyata ada sebuah pesan dari teman saya. Kata dia “bim, besok malam datang ke SS, kita ada ketemuan sama anak2 dari banyuwangi”. Seketika itu saya merasa seakan ingin bertemu saudara kandung yang telah lama berpisah. Kenapa saya merasa selebay ini? Iya sih ini memang agak lebay, tapi jujur ini perasaan yang saya rasakan. Hal ini disebabkan karena beberapa alasan, alasan yang pertama waktu awal masuk kuliah dulu, yang diterima di UNS itu hanya saya dan teman saya satu SMA, saya pikir pasti akan ada banyak teman2 dari sekolah lain di Banyuwangi yang akan kuliah di sini. Tapi kenyataannya adalah saya dan teman saya lah yang hanya dari banyuwangi, alias perwakilan dari kota Banyuwangi hanya 2 orang. Kemudian alasan yang kedua adalah selama satu tahun saya kuliah disini, saya belum pernah tahu ada perkumpulan mahasiswa dari Banyuwangi, yang saya tahu hanya beberapa kali saya menemui kendaraan dengan plat nomor P (kode banyuwangi) di kampus tapi hanya lewat begitu saja. Padahal kota-kota besar lain seperti Surabaya, Malang, Jogja dan Jakarta punya kumpulan mahasiswa bannyuwangi, tapi kenapa kok Solo nggak punya? Apa solo tidak terkenal di mata teman2 banyuwangi? Mungkin saja, saya tidak tahu.
Saya kembali bercerita ke pertemuan dengan teman2 sesama lare osing (Suku banyuwangi).
Setelah tiba di SS malam itu, saya dan teman saya awalnya bertemu dengan 2 orang mahasiswa banyuwangi, ketika ngobrol-ngobrol dan kenalan namanya mas rifky dan mas okta. Cerita sedikit tentang mereka, mas rifky ternyata satu fakultas dengan saya Cuma dia dari teknik indurtri sedangkan saya teknik sipil, ya Allah, saya benar2 nggak nyangka ada anak banyuwangi di teknik, ternyata kita begitu dekat dan sama2 belum tahu. Sedangkan mas okta lebih membuat saya terkejut, bukan karena kesamaan-kesamaan seperti mas rifky tadi, tapi ternyata mas okta ini adalah calon presiden BEM UNS tahun 2011 kemarin. Makanya saya sempat merasa jika saya pernah melihat mas okta ini sebelumnya, kalo tahu gitu, saya akan pilih mas okta dari banyuwangi (hehe tapi sayangnya udah telat). Setelah ngobrol lama dengan 2 mas mas ini, akhirnya datang teman2 banyuwangi lain, setelah kenalan-kenalan dan kenalan, namanya ada Dito, Trias, mbak Ria, Okti dan ‘Ayun (;baca Akyun). Tambah lagi cerita-ceritanya dengan mereka. Dimulai dari yang pertama, ada Dito, dia angkatan baru 2011, dan dulu SMAnya di sebelah SMAku dan dia dari Fakultas Pertanian, kemudian yang kedua ada Trias, dia sama dengan Dito, satu angkatan satu SMA tapi beda jurusan, trias dari fakultas teknik (Asiik di Teknik ada 3 lare osing). Yang ketiga dan keempat ada Okti dan A’yun, mereka bukan dari Banyuwangi, tapi mereka dari Jember (tetangga dari Banyuwangi) aku kurang terlalu paham dengan alamat mereka (hhe) tapi sedikit cerita tentang mereka adalah Okti itu dati Fakultas Kedokteran dan ‘Ayun dari fakultas MIPA yang penting sama2 plat P lah (dan tetap menyenangkan dengan mereka). Lalu yang terakhir adalah mbak Ria, dia angkatan 2009 makanya aku panggil ‘mbak’, awalnya dia saya paggil ‘dek’ lho, tapi dia marah terus bilang kalo dia angkatan 2009 (hhe maap mbak, kan ga tau), dia juga kakak kelas si trias dan Dito dulu waktu SMA. Cerita tambahan tentang mbak ria ini. Waktu saya ngobrol2 dengan dia, tanya rumah, tanya SMA dll ternyata dia adalah kakak kelas saya waktu SMP dulu (hha dunia ini benar2 selebar daun kelor) dan yang lebih mengejutkan lagi, dia adalah mantan pacar teman saya. Hmm saya jadi teringat kembali masa SMP dulu yang menyenangkan.
Well, dari pertemuan yang singkat itu kami kemudian sepakat untuk membentuk sebuah organisasi keluarga mahasiswa eks-kerasidenan Besuki di Solo (KMBS). Kenapa kok namanya eks-kerasidenan Besuki, karena kalo Cuma perkumpulan mahasiswa banyuwangi, mahasiswany sedikit sekali, makanya kami mengambil kesamaan plat nomor kendaraan yang sama2 plat P. KMBS ini adalah gabungan mahasiswa di Banyuwangi, Jember, Situbondo dan Bondowoso yang dikutai oleh mas okta. Semoga dengan terbentuknya organisasi dan kepengurusan KMBS ini dapat memberikan manfaat untuk saat ini dan esok hari.
KMBS-bimawirawan

Selasa, 06 September 2011

Mulutmu=harimaumu

bima-wirawan.blogspot.com----Ada yang lebih tajam daripada sebilah pedang, yaitu lidah kita.
Seorang guru muda telah mengajarkan saya tentang arti sebuah perkataan yang sebenarnya. Apa yang kita katakan harus sama dengan apa yang kita lakukan.

Ketika beliau ditanya,”mas, gimana sih caranya mengatur waktu dengan kesibukan-kesibukan kita?”.
“Saya sebenernya tidak mau menjawab pertanyaan ini”, jawab beliau,”karena, saya orangnya nggakteratur manajemen waktunya, dalam prinsip hidup saya ‘Jika kamu ingin saya mengikuti rencana kamu, maka kamu harus mengikuti rencana saya’ nah dari situ saya nggak mau tahu tentang dasar menajemen waktu, saya jadi teringat dan takut dengan ayat ini “Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan”(QS.61:2-3). Saya itu takut mengucapkan hal yang tidak suka saya lakukan (manajemen waktu). “tapi saya bisa memberikan sebuah arahan untuk bisa mengerti bagaimana manajemen waktu itu, Temui orang-orang penting, maka kamu akan bisa mengetahui seberapa berharganya waktu itu, kenapa harus orang penting? Karena jika kamu tidak menghargai waktu sedikit saja, dia (orang penting) bisa pergi/nggak mau ketemu kamu.
He...he...he...awalnya saya mengira dengan pertanyaan seklasik itu, akan dijawab dengan jawaban yang klasik pula, tapi ternyata tidak, beliau menjawab dengan luar biasa. Buktinya saya bisa mengingat (walaupun tidak semua) perkataan-perkataan beliau dengan detil 4 bulan yang lalu. Saya belajar bahwa lebih baik kita menjawab “tidak tahu”, jika seseorang menanyakan sesuatu kepada kita dan kita tidak mengerti akan hal itu.

Selasa, 30 Agustus 2011

LABIL

Begitu jauh rasanya jika melihat teman-temanku, rasanya jarak aku dan mereka masih beberapa kilo di depanku. Salah satu hal yang membuat aku tertinggal jauh dari mereka adalah ketidakstabilanku, oke bisa dbilang sifat labilku. Setiap orang pasti pernah mengalami massa-massa ini, emosi yang tidak stabil, perasaan yang tidak stabil, kesehatan yang tidak stabil dan lain sebagainya. Hmmm murabbiku bilang, kita kurang mendekatkan diri kupada yang Maha Membolak-balikkan hati, memang benar, saat kelabilan itu menyerang, ibadahku jadi agak menurun atau malah sampai tidak sama sekali. Saat itu aku hanya merasa ini (malas beribadah) adalah pelampiasan emosiku, aku akan malas-malasan samapai emosiku mereda, aku akan merasa semua orang harus mengerti keadaanku, semua orang harus melihat wajah “dingin”ku.
Allah berfirman, berangkatlah kamu dalam keadaan berat ataupun ringan...,
Sampai saat ini, aku belajar dan terus belajar, dan aku mendapatkan sedikit pelajaran dari kegiatan sosial yang pernah aku hadiri. Disana aku melihat betapa banyak anak-anak yang ketika berangkat sekolah belum merasakan nikmatnya sarapan pagi, ketika pulang sekolah mereka harus berpanas-panasan berkerja memunguti sampah, dan mereka masih duduk di Sekolah Dasar. Tapi mereka masih bisa tersenyum, mereka tidak menunjukkan jika hati mereka sedang “lelah” dengan semua ini. Lalu bagaimana dengan aku? Apa aku masih pantas menunjukkan semua luapan emosiku? Lihat, mereka masih kecil, sudah diberi “beban” yang begitu berat menurutku.
Tetaplah tersenyum. Karena senyum itu ibadah”. Kata nabi. Seberat apapun keadaan kita, sesulit apapun suasana hati kita, tetaplah tenang, tetaplah lembut. Karena ketenangan dan kelembutan itu datangnya dari Allah.

Senin, 22 Agustus 2011

Semua ada waktunya, termasuk berhenti sejenak


Seorang guru telah mengajarkanku tentang arti sebuah perjuangan. Dalam setahun ini aku salah mengartikan apa arti perjuangan itu, bagaimana perjuangan itu, dan sampai kapan perjuangan itu dilakukan. Aku hanya berambisi tanpa melihat seberapa besar tenaga yang ku punya.
Kamu mempunyai potensi, tapi potensi yang kamu miliki akan kamu gunakan pada waktunya nanti, semua ada waktunya”,begitu kata beliau. Kamu terlalu memaksakan diri. Seseorang itu mempunyai batas tenaga dan jika dia menggunakan tenaganya melebihi kapasitas yang dia miliki, itu namanya memaksakan diri atau berlebih –lebihan.”sambungnya. Dalam islam, sesuatu yang berlebih-lebihan itu dilarang, ibadah yang berlebih-lebihan pun dilarang dalam islam.
“lalu, jawabku,”apakah kita perlu istirahat dengan waktu yang aku punya ini, karena mungkin dengan apa yang aku lakukan dulu, aku telah ketinggalan kereta dan aku harus mengejarnya dengan berlari.”
Sekarang saya tanya, siapa yang menilai dirimu?”,tanya beliau,
“aku?”.jawabku dengan ragu.
“bukan, yang menilai adalah Allah. DIA akan memberikan menilai seberapa maksimal kebaikan yang bisa kau lakukan dengan kemampuan yang kamu miliki.”jawab beliau, “ingat nggak, ada sebuah kisah tentang seorang pembunuh yang telah membunuh 99 orang, dan pembunuh itu mendatangi seorang Biara, dia bertanya”apa dosa-dosa saya (membunuh 99 orang) bisa diampuni?”. Biara itu menjawab dengan sinis,”tentu saja tidak”, lalu pembunuh itu membunuh Biara tersebut. Kemudian pembunuh itu mendatangi seorang yang Shalih, dia bertanya “aku sudah membunuh 100 orang, apakah dosaku bisa terampuni?”, orang shalih itu menjawab”jika kau bersungguh-sungguh dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi, Insyaallah dosamu terampuni.”
Lalu bagaimana caranya?”, tanya pembunuh itu.
“pergilah ke desa seberang, dan carilah seseorang disana untuk mengajarimu”,jawabnya,
Kemudian pembunuh itu pun pergi ke desa seberang, tapi ditengah perjalanannya, dia meninggal dunia, dan malaikat maut yang saat itu membawanya, bingung, pemuda ini akan dimasukkan ke neraka  atau ke surga. Kemudian Allah menyuruh para malaikat untuk menghitung jarak dari desa yang dituju dan desa yang ditinggalkan. Ternyata jaraknya lebih sejengkal ke desa yang ia tuju, dan akhirnya pemuda itu pun masuk surga.
Penilaian itu bukan dari kita, tapi dari Allah, kita hanya perlu berusaha sebaik yang kita mampu. Dan satu lagi dalam keberjalanannya kita perlu berhenti sejenak, dalam hal ini bisa dikatakan istirahat (tidur,merapikan, menata dll), kenapa perlu? Karena itu bagian dari ikhtiar kita kepada Allah. Para sahabat dulu disarankan untuk tidur siang, karena untuk persiapan shalat malam nanti, agar tidak terlalu lelah. Kita boleh berusaha tapi kita tidak boleh melupakan amalan-amalan yang harus kita capai agar kita tetap mendapat petunjuk dari Allah.
Jangan hidup seperti lilin, karena dia menerangi lingkunngan di sekitarnya tapi dirinya sendiri habis meleleh.

Terima kasih, bimbinganmu sungguh luar biasa. 

Minggu, 21 Agustus 2011

Masyarakat, cinta dan realita

Melihat senyum mereka, aku bahagia
Melihat tawa mereka, hatiku tenang
Walaupun hanya sekejap, setidaknya mereka bisa merasakan kebahagiaan yang diberikan Allah
Saat itu, hatiku belajar untuk tetap lembut
Otakku belajar untuk tetap tenang
Raga ini belajar untuk tetap kuat
Itu salah satu penyebab mengapa aku sangat ingin kembali lagi ke sana, masyarakat
“Pemimpin harus dekat dengan masyarakatnya”.
Kenapa ya? Dari semua acara yang pernah aku urusi, seperrtinya hanya acara ini yang paling memberikan kesan. Walaupun banyak kendalanya, ya itu aku anggap hal biasa dalam sebuah acara. Bakti sosial, acara yang diadakan di sebuah desa yang membutuhkan. Tidak hanya teman-teman di kepanitiaan yang memberikan kesan ternyata tapi masyarakat disana seolah memberikan kesan yang luar biasa dan memberikan sebuah pelajaran. 

Jumat, 19 Agustus 2011

Setetes pelajaran dari embun di tengah hutan

Aku selama ini beranggapan bahwa semua orang mempunyai pola pikir sama denganku, semua orang mengerti apa yang aku maksudkan, semua orang bisa memahami caraku memperlakukan seseorang. Akibatnya, tidak sedikit sahabat bahkan saudara-saudaraku pernah ku sakiti. Aku sadar ini adalah kecerobohanku dalam bersikap dalam berbuat. 
Pernah suatu ketika seorang sahabatku yang waktu itu memang dalam keadaan mendesak (karena sesuatu hal) aku tarik dia dengan kasar, dan yah dia marah, dia tidak terima atas perlakuanku itu. Padahal awalnya aku tidak bermaksud seperti itu, tapi apakah mungkin aku menyalahkan dia??? jawabannya adalah tidak, lebih tepatnya aku tidak dapat menyalahkannya, karena kita sebagai manusia menilai diri kita sendiri dengan kemampuan yang kita miliki, tapi orang lain menilai diri kita berdasarkan apa yang telah kita lakukan. Dan itu pasti terjadi, cerita ini menjadi bukti untuk pernyataan di atas.
Dan mulai saat itu aku berjanji pada diriku sendiri (dan temanku pastinya) untuk tidak mengulangi hal itu lagi. Sebagai Calon Seorang Pemimpin kita harus tau cara bersikap kita kepada orang lain, kita harus tau cara memperlakukan orang lain seperti apa. Aku jadi teringat kisah presiden Amerika Obama, konon katanya jika Beliau berkunjung ke suatu daerah/negara, Obama terlebih dahulu mempelajari cara berkomunikasi dengan mereka sehari-hari, sehingga ketika Obama berinteraksi langsung dengan masyarakat di daerah tersebut, akan terbangun sebuah komunikasi yang baik, setidaknya penduduknya tersenyum ketika Obama menyampaikan salam dengan bahasa mereka.
Setiap orang mempunyai selera perlakuan yang berbeda-beda, jadi untuk mengetahui bagaimana selera perlakuan kita terhadap teman/saudara kita, mau tidak mau kita harus mencoba dekat dengan mereka dan memahami setiap jengkal perilakunya.
Sebagai Seorang Pemimpin, jadilah pemimpin yang mampu memiliki karakter orang-orang yang kita pimpin

Rabu, 27 Juli 2011

23 Juli 2011 : Kekuatan pengendalian anak

Sebelumnya aku mau mengucapkan selamat Hari Anak Nasional untuk anak-anak Indonesia, semoga kecerianmu tetap kalian dapatkan sekarang.
Memang benar kata kebanyakan orang, kalau kita nggak terbiasa dengan anak kecil atau mengurus anak kecil, maka mereka akan "membunuh" kita secara perlahan. Dan sepertinya aku sudah mengalaminya. Cukup dengan beberapa jam saja dengan mereka yang cukup menguras tenaga dan kesabaran memang dan suaraku juga hampir habis kebanyakan teriak. Tapi semua itu berbuah manis, kenapa? karena kebaranku bukannya habis malah bertambah banyak, iya benar, aku disana secara tidak langsung dididik menjadi pemuda yang sabar dan belajar mengatur mimik wajah agar selalu tersenyum kapada orang lain bagaimanapun keadaan hati kita. Aku jadi teringat kata-kata dari seorang kakak yang luar biasa, begini "Karena kita akan memberikan kebahagiaan kepada orang lain, maka sebelum itu kita harus membahagiakan diri sendiri dulu, salah satunya dengan selalu tersenyum di depan mereka".
Benar, ini pengalaman yang sangat berharga, bertemu anak-anak sungguh menyenangkan.

Jumat, 22 Juli 2011

Liburan : Bersama Motor, Laptop dan Kampus

Wah...akhirnya liburan juga nih...liburan panjang semester 3, dan yang pasti akan sangat lama. dan alhamdulillah aku sudah mempunyai rencana untuk belajar Bahasa Inggris di sebuah kota nan jauh di sana.
walaupun perjuangan untuk pulang lebih cepat sangat berat, apalagi masih ada tugas yang masih belum di ACC sama dosen, dan kegiatan-kegiatan organisasi, tapi alhamdulillah teman-temanku yang baik hati mau membantuku untuk pulang lebih cepat, apalagi teman-teman organisasi yang mengijinkanku pulang, alhamdulillah.
tanggal 7 Juli, aku berangkat pulang dengan senang gembira tentunya di  l
Setelah kurang lebih 12 jam berlalu, akhirnya aku sampai di kota kelahiranku Banyuwangi, haaah betapa senangnya hati ini setelah 1 semester tidak pulang.
Rencananya sih aku di rumah cuma 2 hari, setelah itu berangkat belajar bahasa inggris. Tapi ternyata Allah berkehendak lain. Awalnya waktu aku pesen tempat di lembaga kursusnya dan ternyata masih ada yang kosong (alhamdulillah), tetapi ketika aku hubungi pihak dari penginapan/kost ternyata eh ternyata sudah penuh (astaghfirullah sabar sabar). whaaa aku langsung bingung dan sejenak berpikir kalau nggak jadi ke luar kota, terus aku ngapain aja disini?
Sempat terlintas di kepalaku, kalau nggak jadi ke luar kota, aku akan maen-maen sekalian reunian sama temen-temen SMA, tapi setelah dipikir-pikir, motor di rumah cuma satu dan itu pun dipake sama ibuku tiap hari (sepertinya aku akan menghadapai hari-hari yang kurang menyenangkan). Benar ternyata prediksiku, hari-hariku di rumah sangat nyaman sekali banget. kenapa? karena di rumah pekerjaanku hanyalah makan, mandi, nonton TV, nganterin adek ke sekolah, maen laptop (itupun koneksi internet di rumah lemotnya minta ampuuun) dan tidur. begitu seterusnya. Siapa yang nggak seneng coba kalau kayak gitu? Kalau aku sih malah jadi pegel semua badanku.
Setelah kurang lebih 10 hari di rumah, akhirnya dengan mengucap basmalah, aku berniat untuk kembali lagi ke medan perjuangan (kampus) walaupun masih masa liburan, sempet kepulanganku itu dipertanyakan oleh ibuku, tapi dengan tenang dan penuh keyakinan kalau di kampus ada kegiatan untuk mahasiswa baru (ini nggak bohong lho...), Padahal pada waktu itu aku bener-bener kekurangan planing acara buat kehidupan di kampus nanti, tapi semoga dengan ijin Allah dimudahkan melewati kesulitan-Nya.

Rabu, 20 Juli 2011

Cremona Kehidupan: Misteri di Balik Tindihan

Cremona Kehidupan: Misteri di Balik Tindihan: "Pernah terbangun dari tidur, tapi sulit bergerak ataupun berteriak? Tenang, Anda bukan sedang diganggu mahkluk halus. Ini penjelasan ilmiahn..."

Selasa, 19 Juli 2011

Misteri di Balik Tindihan

Pernah terbangun dari tidur, tapi sulit bergerak ataupun berteriak? Tenang, Anda bukan sedang diganggu mahkluk halus. Ini penjelasan ilmiahnya!
KEJADIAN ini sering saya alami sejak zaman SMA, bahkan hingga sekarang (meski frekuensinya sudah sangat berkurang). Saat hendak bangun dari tidur atau baru saja terlelap, saya merasa seperti ditindih sesuatu. Ini membuat saya sulit bangun ataupun berteriak minta tolong.

Lalu, ada sedikit rasa dingin menjalar dari ujung kaki ke seluruh tubuh. Untuk bisa bangun, satu-satunya cara adalah menggerakkan ujung kaki, ujung tangan atau kepala sekencang-kencangnya hingga seluruh tubuh bisa digerakkan kembali.

Setelah itu, biasanya saya tidak berani tidur. Takut kesadaran saya hilang atau kejadian itu berulang lagi. Apalagi saat kejadian, saya seperti melihat sebuah bayangan di kegelapan.
Pernah saya saya bercerita tentang hal ini pada ibu saya. Beliau mengatakan saya mengalami tindihan. Dan menurut kepercayaan orang tua, yang menindih adalah makhluk halus. Ih, seram ya! Namun, logika saya berusaha mencari penjelasan ilmiah. Inilah hasilnya
Sleep Paralysis
Menurut medis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut 
sleep paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh). Hampir setiap orang pernah mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya.
Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa saja, lelaki atau perempuan. Dan usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun. Sleep paralysis alias tindihan ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Yang menarik, saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.

Di dunia Barat, fenomena tindihan sering disebut mimpi buruk inkubus atau 
old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Ada juga yang merasa melihat agen rahasia asing atau alien. Sementara di beberapa lukisan abad pertengahan, tindihan digambarkan dengan sosok roh jahat menduduki dada seorang perempuan hingga ia ketakutan dan sulit bernapas.
Kurang Tidur
Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, 
sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM).

Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan. Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap REM. Pada tahap inilah mimpi terjadi.

Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM).

Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah 
sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.

Selain itu, 
sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur.
Jangan Anggap Remeh
Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, 
sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea(mendengkur), kecemasan, atau depresi.

Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat.

Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan 
sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam.

Perlu diketahui juga, 
seep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.

Nah, jika tindihan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Biasanya dokter akan menanyakan kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Catatan yang telah Anda buat tadi akan sangat membantu ketika memeriksakan diri ke dokter.
Mitos Sleep Paralysis Di Berbagai Negara
- Di budaya Afro-Amerika, gangguan tidur ini disebut 
the devil riding your back hantu atau hantu yang sedang menaiki bahu seseorang.
- Di budaya China, disebut gui ya shen alias gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang.
- Di budaya Meksiko, disebut 
se me subio el muerto dan dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel pada seseorang.
- Di budaya Kamboja, Laos dan Thailand, disebut pee umm, mengacu pada kejadian di mana seseorang tidur dan bermimpi makhluk halus memegangi atau menahan tubuh orang itu untuk tinggal di alam mereka.
- Di budaya Islandia, disebut mara. Ini adalah kata kuno bahasa Island. Artinya hantu yang menduduki dada seseorang di malam hari, berusaha membuat orang itu sesak napas dan mati lemas.
- Di budaya Tuki, disebut 
karabasan, dipercaya sebagai makhluk yang menyerang orang di kala tidur, menekan dada orang tersebut dan mengambil napasnya.
- Di budaya Jepang, disebut
 kanashibari, yang secara literatur diartikan mengikat sehingga diartikan seseorang diikat oleh makhluk halus.
- Di budaya Vietnam, disebut 
ma de yang artinya dikuasai setan. Banyak penduduk Vietnam percaya gangguan ini terjadi karena makhluk halus merasuki tubuh seseorang.
- Di budaya Hungaria, disebut
 lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata supranatural boszorkany (penyihir). Kata boszorkany sendiri berarti menekan sehingga kejadian ini diterjemahkan sebagai tekanan yang dilakukan makhluk halus pada seseorang di saat tidur.
- Di budaya Malta, gangguan tidur ini dianggap sebagai serangan oleh Haddiela (istri Hares), dewa bangsa Malta yang menghantui orang dengan cara merasuki orang tersebut. Dan untuk terhindar dari serangan Haddiela, seseorang harus menaruh benda dari perak atau sebuah pisau di bawah bantal saat tidur.
- Di budaya New Guinea, fenomena ini disebut
 Suk Ninmyo. Ini adalah pohon keramat yang hidup dari roh manusia. Pohon keramat ini akan memakan roh manusia di malam hari agar tidak menggangu manusia di siang hari. Namun, seringkali orang yang rohnya sedang disantap pohon ini terbangun dan terjadilah sleep paralysis.




Dicopy semua dari http://nasional.kompas.com/read/2008/09/21/1407118/misteri.di.balik.tindihan

Sahabat trerbaik untuk mencapai cita-citamu.
Kenangan ini, sangat menyenangkan. tertawa, marah, dan kehangatan kebersamaan.

Surat Dari Tahun 2070

Di copy utuh dari http://forces.lk.ipb.ac.id/2010/10/19/surat-dari-tahun-2070-2/#more-509


Aku hidup di tahun 2070. Aku berumur 50 tahun, tetapi kelihatan seperti sudah 85 tahun. Aku mengalami banyak masalah kesehatan, terutama masalah ginjal karena aku minum sangat sedikit air putih. Aku fikir aku tidak akan hidup lama lagi. Sekarang, aku adalah orang yang paling tua di lingkunganku.

Aku teringat disaat aku berumur 5 tahun. Semua sangat berbeda.
Masih banyak pohon di hutan dan tanaman hijau di sekitar, setiap rumah punya halaman dan taman yang indah, dan aku sangat suka bermain air dan mandi sepuasnya.Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan handuk sekali pakai yang dibasahi dengan minyak mineral.
Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebanggaan semua perempuan. Sekarang, kami harus mencukur habis rambut untuk membersihkan kepala tanpa menggunakan air. Sebelumnya, ayahku mencuci mobilnya dengan menyemprotkan air langsung dari keran ledeng. Sekarang, anak-anak tidak percaya bahwa dulunya air bisa digunakan untuk apa saja.
Aku masih ingat seringkali ada pesan yang mengatakan: “JANGAN MEMBUANG BUANG AIR” Tapi tak seorangpun memperhatikan pesan tersebut. Orang beranggapan bahwa air tidak akan pernah habis karena persediaannya yang tidak terbatas. Pemandangan sekitar yang terlihat hanyalah gurun-gurun pasir yang tandus.
Infeksi saluran pencernaan, kulit dan penyakit saluran kencing sekarang menjadi penyebab kematian nomor satu.
Industri mengalami kelumpuhan, tingkat pengangguran mencapai angka yang sangat dramatik. Pekerja hanya dibayar dengan segelas air minum per harinya.
Banyak orang menjarah air di tempat-tempat yang sepi.
80% makanan adalah makanan sintetis. Sebelumnya, rekomendasi umum untuk menjaga kesehatan adalah minum sedikitnya 8 gelas air putih setiap hari.
Sekarang, aku hanya bisa minum setengah gelas air setiap hari.Sejak air menjadi barang langka, kami tidak mencuci baju, pakaian bekas pakai langsung dibuang, yang kemudian menambah banyaknya jumlah sampah. Kami menggunakan septic tank untuk buang air, seperti pada masa lampau, karena tidak ada air.
Manusia di jaman kami kelihatan menyedihkan: tubuh sangat lemah; kulit pecah-pecah akibat dehidrasi; ada banyak koreng dan luka akibat banyak terpapar sinar matahari karena lapisan ozon dan atmosfir bumi semakin habis.
Karena keringnya kulit, perempuan berusia 20 tahun kelihatan seperti telah berumur 40 tahun. Para ilmuwan telah melakukan berbagai investigasi dan penelitian, tetapi tidak menemukan jalan keluar. Manusia tidak bisa membuat air. Sedikitnya jumlah pepohonan dan tumbuhan hijau membuat ketersediaan oksigen sangat berkurang, yang membuat turunnya kemampuan intelegensi generasi mendatang. Morphology manusia mengalami perubahan yang menghasilkan anak-anak dengan berbagai masalah defisiensi, mutasi, dan malformasi.
Pemerintah bahkan membuat pajak atas udara yang kami hirup: 137 m3 per orang per hari. [31,102 galon]. Bagi siapa yang tidak bisa membayar pajak ini akan dikeluarkan dari “kawasan ventilasi” yang dilengkapi dengan peralatan paru-paru mekanik raksasa bertenaga surya yang menyuplai oksigen.
Udara yang tersedia di dalam “kawasan ventilasi” tidak berkulitas baik, tetapi setidaknya menyediakan oksigen untuk bernafas dan umur hidup manusia rata-rata adalah 35 tahun.
Beberapa negara yang masih memiliki pulau bervegetasi mempunyai sumber air sendiri. Kawasan ini dijaga dengan ketat oleh pasukan bersenjata. Air menjadi barang yang sangat langka dan berharga, melebihi emas atau permata. Disini ditempatku tidak ada lagi pohon karena sangat jarang turun hujan. Kalaupun hujan, itu adalah hujan asam. Tidak dikenal lagi adanya musim. Perubahan iklim secara global terjadi di abad 20 akibat efek rumah kaca dan polusi.
Kami sebelumnya telah diperingatkan bahwa sangat penting untuk menjaga kelestarian alam, tetapi tidak ada yang peduli.
Pada saat anak perempuanku bertanya bagaimana keadaannya ketika aku masih muda dulu, aku menggambarkan bagaimana indahnya hutan dan alam sekitar yang masih hijau. Aku menceritakan bagaimana indahnya hujan, bunga, asyiknya bermain air, memancing di sungai, dan bisa minum air sebanyak yang kita mau. Aku menceritakan bagaimana sehatnya manusia pada masa itu. Dia bertanya:
- Ayah! Mengapa tidak ada air lagi sekarang ?
Aku merasa seperti ada yang menyumbat tenggorokanku…
Aku tidak dapat menghilangkan perasaan bersalah, karena aku berasal dari generasi yang menghancurkan alam dan lingkungan dengan tidak mengindahkan secara serius pesan-pesan pelestarian… dan banyak orang lain juga!
Aku berasal dari generasi yang sebenarnya bisa merubah keadaan, tetapi tidak ada seorangpun yang melakukan.
Sekarang, anak dan keturunanku yang harus menerima akibatnya. Sejujurnya, dengan situasi ini kehidupan di planet bumi tidak akan lama lagi punah, karena kehancuran alam akibat ulah manusia sudah mencapai titik akhir.
Aku berharap untuk bisa kembali ke masa lampau dan meyakinkan umat manusia untuk mengerti apa yang akan terjadi …
Pada saat itu masih ada kemungkinan dan waktu bagi kita untuk melakukan upaya menyelamatkan planet bumi ini!
Pada saat itu masih ada kemungkinan dan waktu bagi kita untuk melakukan upaya menyelamatkan planet bumi ini.

Dokumen ini dipublikasi di majalah “Crónica de los Tiempos” April 2002.
(Translation in free bahasa: Yuliana Suliyanti, Aug 2007)

Selasa, 28 Juni 2011

Kita harus GAGAL, untuk mendapatkan kemenangan sejati

Pernahkah terbayangkan kegagalan demi kegagalan yang kamu alami?, pernahkan terbayangkan pahitnya dunia ini ketika apa yang kamu inginkan tidak tercapai? Hampir semua orang pernah mengalaminya. Kawan, sesungguhnya kegagalan itu yang membentuk karakter dan kekuatan kita, karena tanpa kegagalan itu kita akan menjadi pemuda yang lemah dan rapuh.
Mari sejenak  kita pergi ke masa lalu,membayangkan perjuangan sochiro honda (pendiri Honda) yang tidak mudah mendirikan pabrik honda-nya. Alkisah dia membangun pabriknya tidak dengan kemudahan-kemudahan, tapi dengan kesulitan yang bertubi-tubi bahkan teman-temannya menertawakan kegagalannya itu. Tapi dia mencoba bangkit dan terus bangkit walaupun saat itu di Jepang sedang bergejolak perang dan bencana gunung meletus. Tapi dia tidak menyerah walaupun 3 kali pabriknya hancur. Pada akhirnya dia mencoba untuk membuat motor untuk sepeda pancalnya. Sungguh diluar perkiraan, tetangganya tertarik dengan motor tersebut dan banyak yang memesan kepada sochiro honda. Dari situlah awal kebangkitan Sochiro Honda yang pada akhirnya produk-produk buatannya menjadi raja jalanan dimana-mana.
Itulah kawan salah satu perjuangan yang patut dicontoh. Honda mengalami banyak kesulitan dan keterbatasan tapi dia mempunyai jiwa yang kuat sehingga bisa membuatnya terus bangkit. Sesungghnya kemenangan yang sejati itu tidak akan datang jika kita belum mengalami kegagalan. Percayalah jika suatu saat kamu mengalami kegagalan maka kemenangan akan terasa manis. Kita semua mempunyai kesempatan emas untuk menjadi besar dan benar, asalkan kita mau memperjuangkannya.
Sebagai mahasiswa, kita mempunyai tugas yang mulia untuk masyarakat. Di luar sana masyarakat membutuhkan kontribusi kita sebagai pemuda mahasiswa. Di luar sana banyak masalah yang belum ada solusinya. Disini kita akan menjadi seseorang yang akan membangun negeri, apa kita akan diam saja? Apakah kita hanya akan mencela “kegelapan” ini? Sebagai pemuda tentu itu bukanlah sikap kita. Kita harus berusaha “menyalakan lilin” bukan “mencela kegelapan.
Jika kita mengeluhkan kegagalan yang kita alami maka semakin sering pula kita mengalami hal tersebut. Jika kita mengeluhkan tentang kuliah kita. Menjadi seorang yang suka mengeluh mungkin bisa mendapatkan simpati dari teman kita, tetapi tidak akan membuat kita memiliki lebih banyak teman dan tidak akan menyelesaikan mesalah kita, bahkan bisa membuat kita kehilangan teman-teman kita.
Bersyukurlah kepada Tuhan YME dan kamu harus percaya hidupmu akan jauh lebih mudah, karena kamu dapat melihat hal-hal yang selama ini belum pernah kamu lihat sebelumnya. Oleh karena itu, teruslah berjuang untuk hidupmu dan jangan pernah mengeluh.
                By : bimawirawan

Pengaduk besi dan garam

Seorang pemulung berjalan-jalan ditengah tumpukan sampah. Di tengah-tengah sampah tersebut ia menemukan sebuah pengaduk besi yang sudah tua dan berkarat. Sang pemulung kemudian memungut pengaduk besi tersebut dan kemudian meletakkannya di dalam tasnya. Kemudian ia pun berjalan lagi dan di dekat tempat ia menemukan pengaduk besi tadi, ia menemukan sebongkah garam dapur yang sudah sangat kotor. Garam tersebut kemudian ia pungut dan ia masukkan ke dalam tasnya juga. Di dalam tas si pemulung tersebut, garam dan pengaduk besi menjadi akrab. Mereka saling mengenal dan mengasihi satu sama lain, saling berbagi rasa, dan saling sharing tentang perjalanan mereka selama ini.

Sesampainya di rumah, si pemulung mengamplas pengaduk besi yang ia temukan tadi sehingga mengkilap kemudian melumurinya dengan minyak dan meletakkannya di tempat perkakasnya. Sedangkan bongkahan garam dapur yang ia temukan ia bersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel padanya kemudian mencucinya sebentar dan meletakkannya di tempat bumbu dapur.

Pengaduk besi dan garam dapur sangat bersedih hati. Mereka yang sudah akrab merasa dipisahkan oleh si pemulung. Mereka menganggap si pemulung kejam karena telah memisahkan mereka. Dan mereka pun sepakat akan protes kepada si pemulung.

Akhirnya si pemulung mendengar protes kedua benda tersebut. Besi berkata “Tuanku, mengapa engkau memisahkan aku dari garam dapur. Ia sahabat sejatiku.” Garam dapur pun protes serupa : “Tidakkah sangat kejam tuan. Aku menyayangi pengaduk besi sahabatku. Mengapa engkau memisahkan kami ?”

Si pemulung menjawab mereka : “Hei pengaduk besi dan garam dapur. Tidak tahukah kalian bahwa jika kalian bersatu terlalu lama akan merusakkan satu sama lain. Tidak tahukah kalian bahwa garam dapur akan larut oleh uap air dan membentuk air garam. Air garam dapat bereaksi dengan besi dan menimbulkan karat kemudian karat itu akan mengotori kalian semuanya. Aku akan menyatukan kalian lagi saat aku memasak, kemudian aku akan membersihkan kalian lagi.”


Moral cerita:

Kisah garam dapur dan pengaduk besi ini adalah kisah perumpamaan tentang kehidupan kita sehari-hari. Mungkin kita merasa Tuhan sangat kejam kepada kita karena permohonan kita dalam doa tidak terkabul atau mungkin kita ditinggalkan oleh seorang yang kita kasihi. Tetapi ingatlah teman-teman bahwa pikiran kita sangat terbatas. Kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi jika permohonan kita dikabulkan Tuhan. Hanya Tuhan yang mengetahui hal yang terbaik bagi kita.

Repost from  Wilson Novianus Dominggus Mahakena

Selasa, 14 Juni 2011

Islam dan lingkungan hidup


Nabi Muhammad SAW dalam setiap pertempuran melawan kaum kafir senantiasa mengingatkan kepada para sahabat dan pasukannya untuk tidak merusak tata lingkungan hidup atau ekologis setempat. Lebih jelasnya pesan tersebut terdiri dari 3 hal : Pertama, jangan menyakiti wanita dan anak-anak. Kedua, jangan melukai dan membunuh orang-orang Quraisy yang sudah menyerah serta tak berdaya. Ketiga, jangan menebang pohon dan membunuh binatang di daerah penaklukan. Perhatian Nabi Muhammad SAW terhadap lingkungan hidup terlihat jelas pada bunyi pesan yang ketiga. Dari sini nabi Muhammad melihat kelestarian lingkungan dan ekosistem merupakan aspek yang penting untuk menjaga kelestarian hidup ma nusia. Selain itu lingkungan yang baik akan memberikan dampak positif pada sosio kultural masyarakat setempat.
Tapi seiring waktu berlalu dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan sandang, pangan dan papan, kelestarian lingkungan lambat laun tidak diperhatikan. Bahkan yang terjadi sebaliknya, yaitu perusakan lingkungan hidup dan eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali sehingga mengakibatkan terjadinya bencana alam yang menelan korban jiwa tidak sedikit. Pun tingkat kesadaran umat islam tentang kelestarian lingkungan hidup masih tertinggal jauh dibanding umat non muslim khususnya di benua eropa. Bisa kita buktikan lewat kelompok-kelompok pejuang lingkungan hidup banyak didominasi oleh orang-orang yang tidak pernah mengenyam dalil-dalil kitab suci Al Qur’an dan sunah mengenai pentingnya melestarikan lingkungan. Sebut saja seperti kelompok Green peace dengan aksinya yang terbilang berani sekedar untuk mengingatkan kepada manusia tentang pentingnya konservasi dan kelestarian lingkungan hidup.
Ini kenyataan yang sungguh ironis terjadi pada kaum muslimin, terlebih lagi agama Islam tidak semata terdiri dari kegiatan ritual, melainkan juga berupa tanggung jawab terhadap dunia, melampaui batas keagamaan. Dalam hubungan ini, setiap orang harus melakukan segala upaya untuk menjaga kesinambungan antara dirinya dengan alamnya.
Sesungguhnya keterpurukan umat islam yang sering dilanda berbagai bencana alam disebabkan oleh problem moralitas masyarakat yang belum menegaskan identitas diri sebagai umat pelestari lingkungan hidup. Untuk itu, umat islam pertama-tama harus mengetahui dahulu hubungan antara agama dan lingkungan. Dengan mengidentifikasi diri pada tema lingkungan hidup maka setiap pribadi umat akan mampu merefleksikan gaya hidup serta kebiasaan sehari-harinya guna memperhatikan kelestarian lingkungan setempat. Sehingga melestarikan alam menjadi kegiatan yang bersifat spiritual, terlepas dari segala tren yang ada. Dengan begitu gerakan melestarikan lingkungan hidup selangkah lebih maju dan apa yang menjadi spirit islam sebagai “rahmat sekalian alam benar-benar terwujud melalui refleksi sikap dan tingkah laku setiap individu-individu umat islam. Amin
Oleh : Khoirul Fata ( kru Qommunity Radio Kairo )

Pertama dan Yang Utama

Assalamualikum.

Selamat Datang Di Dunia saya. Tempat dimana saya bisa melakukan apapun.
Semoga bermanfaat.
Salam