Jumat, 19 Agustus 2011

Setetes pelajaran dari embun di tengah hutan

Aku selama ini beranggapan bahwa semua orang mempunyai pola pikir sama denganku, semua orang mengerti apa yang aku maksudkan, semua orang bisa memahami caraku memperlakukan seseorang. Akibatnya, tidak sedikit sahabat bahkan saudara-saudaraku pernah ku sakiti. Aku sadar ini adalah kecerobohanku dalam bersikap dalam berbuat. 
Pernah suatu ketika seorang sahabatku yang waktu itu memang dalam keadaan mendesak (karena sesuatu hal) aku tarik dia dengan kasar, dan yah dia marah, dia tidak terima atas perlakuanku itu. Padahal awalnya aku tidak bermaksud seperti itu, tapi apakah mungkin aku menyalahkan dia??? jawabannya adalah tidak, lebih tepatnya aku tidak dapat menyalahkannya, karena kita sebagai manusia menilai diri kita sendiri dengan kemampuan yang kita miliki, tapi orang lain menilai diri kita berdasarkan apa yang telah kita lakukan. Dan itu pasti terjadi, cerita ini menjadi bukti untuk pernyataan di atas.
Dan mulai saat itu aku berjanji pada diriku sendiri (dan temanku pastinya) untuk tidak mengulangi hal itu lagi. Sebagai Calon Seorang Pemimpin kita harus tau cara bersikap kita kepada orang lain, kita harus tau cara memperlakukan orang lain seperti apa. Aku jadi teringat kisah presiden Amerika Obama, konon katanya jika Beliau berkunjung ke suatu daerah/negara, Obama terlebih dahulu mempelajari cara berkomunikasi dengan mereka sehari-hari, sehingga ketika Obama berinteraksi langsung dengan masyarakat di daerah tersebut, akan terbangun sebuah komunikasi yang baik, setidaknya penduduknya tersenyum ketika Obama menyampaikan salam dengan bahasa mereka.
Setiap orang mempunyai selera perlakuan yang berbeda-beda, jadi untuk mengetahui bagaimana selera perlakuan kita terhadap teman/saudara kita, mau tidak mau kita harus mencoba dekat dengan mereka dan memahami setiap jengkal perilakunya.
Sebagai Seorang Pemimpin, jadilah pemimpin yang mampu memiliki karakter orang-orang yang kita pimpin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar